Kewajiban Beramal Jama’i
Kewajiban
beramal jama’I dilakukan dalam memenuhi kewajiban setiap muslim untuk berusaha
mewujudkan dan menegakkan kembali Daulah Islamiyah ‘Alamiyyah, suatu negara
Islam yang bersifat internasional. Di mana untuk mewujudkannya memerlukan
sebuah jamaah islam yang tersusun rapi dan kuat. Hukumnnya wajib sesuai dengan
Q.S Ali-‘Imran: 104. Pada ayat sebelumnya juga ditegaskan agar kita umat muslim
jangan samapi tercerai-berai, yaitu Ali ‘Imran ayat 103 Allah berfirman “Dan
berpeganglah kamu sekalian dengan tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai-berai”
Jamaah Harus Memiliki Manhaj Untuk
Mencapai Tujuannya
Untuk
mencapai tujuannya harus mempunyai manhaj yang jelas dan bergerak menurut
manhaj tersebut. Jama’ah harus mempunyai pemimpin. Pemimpin (Al-Qiyadah) adalah
yang menentukan tujuan, tempat berkumpulnya segala macam informasi. Pemimpin
bertugas memikirkan dan mengkaji setiap masalah yang dihadapi.
Pimpinan
Pimpianan
dalam satu jama’ah, ibarat kepala bagi tubuh yang menentukan seluruh tujuan dan
disini pula tempat berkumpulnya segala macama informasi. Pimpinan harus
dihormati dan ditaati. Satu jama’ah tidak akan bernilai jika pemimpinnya tidak
berwibawa dan tidak ditaati oleh anggotanya dalam persoalan yang ma’ruf, bukan
dalam persoalan yang mungkar atau ma’shiyat. Kita harus berhati-hati dalam
memilih calon pemimpin jama’ah. Pimpinan dalama jama’ah adalah yang bertanggung
jawab dan amanahnya dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT di hari
kiamat nanti.
Keanggotaan
Pembentukan
dan persiapan anggota dilakukan secara berangsur-angsur (tajarrud), melalui
tahap pengenalan (ta’rif), pembentukan (takwin) dan pelaksanaan (tanfidz). Ciri-ciri seorang muslim yang
dipersiapkan sebagai anggota jama’ah atau prajurit (Al-Jundi) yaitu memiliki
muwasshofat tarbiyah; aqidahnya lurus, ibadahnya benar, berakhlak mulia,
berfiikiran cerdas, bijak, berbadan sehat dan kuat serta berguna bagi manusia,
mampu bergerak dan berjuang, berdisiplin dalam segala hal, menjaga waktunya,
bermujahadatunnafs dan memiliki faktor-faktor asasi sebagai pejuang Muslim.
Amanah dan tanggung jawab pemimpin
Allah
akan meminta pertanggungjawaban setiap pemimpin tentang kepemimpinannya dan
semua akan dinilai (terhisab). Semakin bertambah orang yang dipimpinnya,
semakin bertambah pula beban yang dipikulnya, dan setiap bertambah keluasan
medan dan gelanggang geraknya, semakin bertambah pula manah yang berada di
pundaknya.
Beratnya
tanggung jawab pemimpin dikarenakan :
1.
Berkembangnya gelanggang pergerakan dan
bertambahnya cabang jama’ah
2.
Besarnya tujuan dan cita-cita yang akan
dicapai
3.
Semakin banyaknya jumlah anggota
jama’ah
4.
Pemimpin bertanggungjawab meberi arahan
kepada anggota untuk menjalankan langkah-langkah gerakan dan mencapai hasil di
bidang dakwah
5.
Produktivitas yang dihasilakn atas
usaha jamaah besar pula
6.
Semakin kompleksnya persoalan dunia
islam dan saling berkait serta perlu ditangani dengan cepat.
7.
Seluruh ummat islam yang berjuang
menaruh harapan dan meletakkan cita-cita kepadanya
8.
Panjangnya jalan dakwah serta banyaknya
rintangan dan liku-likunya.
9.
Hebatnya tantangan yang dihadapi
harakah islamiyah
10. Perbedaan
karakter tahap dakwah yang sedang dilaluinya.
Hal-Hal Yang Membantu Terlaksananya Tugas
Pimpinan
1.
Ikhlas karena Allah semata serta selalu
berkata benar dan jujur kepadanya
2.
Peka terhadap pengawasan dan penjagaan Allah
yang terus menerus terhadap seluruh waktu dan amal usahanya.
3.
Memohon pertolongan dan perlindungan Allah
dalam seluruh keadaan dan aktivitasnya.
4.
Memiliki rasa tanggung jawab besar yang
dapat mendorongnya untuk selalu menjaga diri dalam memgang amanah
5.
Memberikan perhatian yang cukup kepada
masalah pendidikan (tarbiyah),menyiapkan kader dan calon pengganti,
6.
Terjalinnnya rasa kasih sayang dan
ukhuwwah yang tulus di kalangan anggota jamaah, khususnya antara anggota dan
pimpinan
7.
Benar-benar merencanakan program yang
tepat, menentukan tujuan, tahapan, cara, sarana, persiapan-persiapan yang
sesuai dengan kemampuan.
8.
Para pemimpin pada tingkat cabang atau
derah dan setiap anggota jamaah harus merasakan bagaimana beratnya amanah dan
tanggung jawab pimpinan pusat dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
9.
Sungguh-sungguh menyalakan cita-cita,
mengukuhkan tekad dan membangkitkan harapan di kalangan anggota jamaah
Akhlak Dan Sifat-Sifat Yang Harus
Dimiliki Pemimpin
Karena
pemimpin da’wah kita adalaha Rasulullah SAW, maka setiap pemimpin jama’ah harus
menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan tertingginya.
1.
Senantiasa mengharapkan akhirat dengan
ikhlas karena Allah semata
2.
Berdaya ingat kuat, bijak, cerdas,
berpengalaman luas, berpandangan jauh dan tajam, berwawasan luas, mampu
menganalisis berbagai persoalan sari segala sisi dan dan tepat dan cepat menrapkan
hasil analisanya dengan baik.
3.
Berperangai penyantun, kasih saying,
lemah lembut, dan ramah. (QS Ali-Imran:159)
4.
Bersahabat
5.
Berani dan sportif, tidak pengecut dan
membabi buta.
6.
Shidiq (benar dalam berkata, sikap, dan
perbuatan)
7.
Tawadhdhu (merendahkan diri dan tidak
membanggakan diri kepada manusia) (QS. Assyu’ara:215)
8.
Memaafkan, menahan amarah dan berlaku
ihsan (QS Ali Imran:134)
9.
Menepati jannji dan sumpah setia (QS
Al-Ahzab :23-24)s
10. Sabar
(QS Al-Baqarah : 153)
11. Iffah
dan kiram (kesucian jiwa dan tidak mudah tunduk kepada hawa nafsu dan
kecenderungan yang mengotori jiwa) (QS Al-Hasyr : 9)
12. Wara’
dan zuhud
13. Adil
dan jujur
14. Tidak
mengungkit-ungkit dan menyombongkan diri
15. Memelihara
hal-hal yang dimuliakan Allah (QS. Al Hajj : 30)
16. Berlapang
dada dan tidak melayani pengumpat dan pengadu domba
17. Tekad
bulat, tawakkal dan yakin (QS At-Thalaq :3)
18. Sederhana
dalam segala hal
19. Bertahan
dalam kebenaran dengan teguh dan pantang mundur
20. Menjauhi
sifat pesimistis dan over estimasi
Tabi’at Gerakan Dan Medan
Hal-hal
yang perlu diperhatikan seorang pemimpin dalam hal ini yaitu :
1.
Harus beriltizam dengan tujuan
berdirinya jamaah
2.
Memelihara keuniversalan tujuan dan
medan gerakan dengan seluruh konsekuensinya
3.
Perlu menjaga tabiat tahapan dakwah
islamiyah dengan segala tuntutannya
4.
Kewajiban memberikan perhatian serius
terhadap pendidikan (tarbiyah) di setiap peringkat
5.
Memperhatikan seluruh aktivitas politik
6.
Harus mengawasi sikap jamaah dalam
jamaaa-jamaah lainnya
7.
Tahap perjuangan lebih ditekankan
kepada bentuk jihad dan menegakkan hukum Allah di seluruh aspek kehidupan.
8.
Mempersiapkan seluruh masyarakat untuk
menjadi asas kuat bagi tegaknya hukum dan pemerintahan islam yang mantap dan
utuh
9.
Wanita muslimah dapat memainkan peranan
penting dalam amal islamy
10. Memperhatikan
generasi muda dengan mendidik kepribadin islamnya.
11. Sungguh-sungguh
dalam mewariskan dakwah kepada generasi mendatang
12. Gerakan
dakwah meliputi berbagai negara, bangsa dan warna kulit.
13. Dana
adalah urat nadi amal islamy
14. Memanfaatkan
sebaik-baiknya pengalaman dan gerakan dan realitas keragaman aktivitas islami.
Beberapa Petunjuk Dalam Bergerak
Dengan
beberapa petunjuk ini diharapkan seorang pimpinan dapat menjalankan roda
gerakan kea rah yang lebih baik dan melindunginya dari kegagalan atau kerusakan
di tengah jalan.
1.
Memberi perhatian menyeluruh
2.
Memiliki kepercayaan kuat terhadap
tugas-tugasnya
3.
Perlu program kerja lengkap
4.
Tepat dalam memilih petugas
5.
Pemimpin mengatur segala waktu dan
urusan seefektif mungkin
6.
Selalu sadar dan tanggap
7.
Sekatan dan tekad yang kuat
8.
Perhatian kepada usaha yang sangat
diperlukan
9.
Menghindari memberikan satu pendapat
saja
10. Menjauhkan
jamaah dari permusuhan golongan
11. Senantiasa
mengingatkan anggota Muraqabah Allah
12. Harus
percaya akan ketinggian moral anggota yang betugas
13. Tidak
boleh membatasi aktivitas semata-mata untuk masa yang sekarang
14. Meningkatkan
cara kerja
15. Bertanggung
jawab menilai dan mengevaluasi amal dan hasil setiap saat
16. Tidak
boleh membangga-banggakan kemampuan
17. Konsentrasi
pada seluruh aspek tugas
18. Perlu
kelayakan untuk memudahkan dalam menghadapi situasi kritis
19. Perlu
adanya keutuhan, kekompakan, serta kepercayaan dalam jama’ah
20. Menjauhkan
konflik dengan orang lain
21. Memelihara
semangat dan mengontrolnya
22. Melindungi
jamaah dari munculnya aliran pemikiran yang bertentangan dengan khitanah jamaah
23. Tidak
memandang suku bangsa
24. Menyelesaikan
pemasalahan dengan tenang dan bijak
25. Dapat
menyerahkan kepemimpinan kepada orang yang dirasa lebih layak
Beberapa Petunjuk Pergaulan Antara
Pemimpin Dan Anggota :
1.
Pemimpin harus pandai memilih orang
yang layak dalam memegang jabatan dan menyelesaikan persoalan tertentu
2.
Tidak pesimis dan buruk sangka
3.
Bergaul dekat dengan para anggota
4.
Memperbaiki pembagian tugas dan
spesialisasi
5.
Memudahkan, mengatur dan menetukan
jalur komunikasi
6.
Meningkatkan posisi kepemimpinan dan
melatih anggota sesuai bidangnya masing-masing
7.
Memeberi kebebasan menentukan cara dan
sarana pimpinan tingkat cabang dalam melaksanakan tugas
8.
Membangkitkan semangat kerja sama
9.
Membiasakan bermusyawarah dengan para
partnernya
10. Menentukan
keputusan dan perintah yang hendak dilaksanakan
11. Adanya
pertemuan rutin degan petugas terkait
12. Memerhatikan
setiap rangkaian komunikasi
13. Mengkaji
setiap permasalahan yang muncul
14. Waspada
dalam bertindak
15. Memperhatikan
setiap pengemban amanah, menegur bila melakukan kesalahan
16. Mendorong
dan meningkatkan semangat
17. Bekerja
semata-mata karena Allah
18. Memiliki
pengetahuan lengkap tentang gerakan
19. Meminta
pandangan anggota untuk kelancaran gerakan dakwah
20. Menguasai
bidang untuk dapat mengemban amanah di dalamnya
21. Sabar
dalam perjalanan dakwah
22. Pemimpin
meningkatkan moral anggotanya jika terjadi peristiwa yang menyakitkan atau
kekalahan
Tambahan:
1.
Memperhatikan kelurusan, keaslian,
dan kemantapan jalan da’wah, dan menjauhi segala bentuk penyimpangan
2.
Perlu memadukan antara generasi
pertama dan generasi penerus
3.
Waspada terhadap musuh
4.
Memelihara tabi’at gerakan da’wah
5.
Berhati-hati dalam mengeluarkan
keputusan
Keanggotaan Dan Tuntunannya
Persyaratan Pokok Seorang Aktivis :
1.
Memahami benar arti komitmennya kepada
Islam
2.
Mengenal karakter tahapan dakwah yang
sedang dijalaninya dengan segala tuntunannya
3.
Meyakini seyakin-yakinnya kembali
kepada kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW
4.
Yakin akan kewajiban bergerak
membangkitkan iman di dalam jiwa manusia
5.
Seorang muslim harus mengetahui
sejelas-jelasnya bahwa amal usaha menegakkan Daulah Islamiyah adalah kewajiban
setiap muslim
6.
Mengetahui bahwa kewajiban ini tidak
mungkin terlaksana dan tercapai hanya dengan usaha perseorangan atau
sendiri-sendiri
7.
Amal jama’I merupakan persoalan yang
wajib ditunaikan
8.
Menyadari perlunya memilih jamaah yang
akan dimasukinya
9.
Sebelum memilih suatu jamaah, harus
meneliti sifat-sifat asasi jamaah tersebut
10. Setiap
muslim harus mengetahui bahwa dasar islam adalah kesatuan kata dan shaff
11. Memilih
jamaah dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan
12. Harus
mengetahui bahwa amal jamai memiliki syarat dan keiltizhaman yang harus
diketahui
13. Dasar
amalan semata-mata karena Allah SWT
14. Setiap
anggota jamaah harus menyadari akan kebaikan yang tak ternilai dengan
penggabungannya di dalam angktatan yang memperjuangkan Islam secara benar
15. Setiap
muslim harus mengetahui bahwa persoalan terpenting di jalan dakwah ialah
kesadaran terhadap pengawasan Allah SWT
Beberapa Keharusan dan Prilaku Anggota
yang Harus Ditegakkan :
1.
Seorang Muslim harus berusaha menjadi
seorang Mu’min yang teguh dan yakin terhadap ‘Amal Jama’i dengan segala
tuntutannya (Q.S. Al-Hajj: 77-78)
2.
Muslim harus mengetahui secara mendalam
segala ketentuan jama’ah
3.
Anggota jama’ah harus melengkapi diri
dengan berbagai bidang kemampuan
4.
Berniat ikhlas karena Allah semata dan
terhindar dari penyakit-penyakit bathin
5.
Harus mengetahui bahwa keiltizhamannya
dengan arahan dan sistem jamaah adalah persoalan asasi
6.
Harus mengetahui bahwa keiltizhamannya
dengan pemahaman islam yang benar dan menyeluruh, dan jauh dari penyimpangan
7.
Harus mengetahui bahwa keiltizhamannya
untuk menengakkan kembali Daulah Islamiyyah
8.
Anggota jama’ah harus menjadi pelindung
terpercaya terhadap tujuan jama’ah
9.
Anggota jama’ah harus berani
menempatkan dirinya di barisan jihad fi sabilillah (Q.S. At-Taubah: 111)
10. Mengetahui
martabat jihad
11. Melatih
diri agar mudah berkorban di jalan Allah (Q.S. At-Taubah: 120-121)
12. Menyadari
untuk selalu tegak, bertahan dan meingkatkan ketabhan di jalan da’wah
13. Memperteguh
diri dengan kesabaran dan kerelaan menanggung segala ujian
14. Mengikhlaskan
ketaatan dan kesetiaannya untuk da’wah
15. Anggota
jama’ah berkewajiban menanam dan mempersubur benih cinta mencintai di kalangan
sesama anggota serta memperkuat persaudaraan karena Allah
16. Anggota
jama’ah harus membiasakan diri melaksanakan setiap perintah pimpinan jama’ah
17. Seorang
anggota jama’ah harus benar-benar memberikan kepercayaan penuh pada pimpinan
jama’ah
18. Melahirkan
sikap menerima kebaikan dan menolak kejahatab
19. Mengutamakan
amal dan kesungguhan, menghindari perdebatan, pertengkaran dan saling caci
maki.
20. Menjauhi
cara yang jahat atau negative
21. Membentengi
jama’ah dari segla macam pancingan dan propaganda musuh
22. Menjauhi
segala tindakan yang mempersulit di jalan da’wah
23. Beriltizam
dengan sikap adil, dan sederhana
24. Mempergiat
mekanisme saling wasiat-mewasiati, dan saling nasihat-menasihati
25. Berpegang
pada semboyan “perbaiki diri dan seru orang lain kepada kebaikan”
26. Memperbaiki
hubungan dan komunikasi dengan sesame aktivis da’wah
27. Mampu
menjaga waktu, disiplin
28. Memikirkan
persoalan rumah tangga dan keluarganya
29. Berfikir
ke depan
30. Tidak
merasa pesimis dan putus asa (Q.S. Ali ‘Imran: 139-142)
31. Menghiasi
diri dengan akhlaq islami dan menjauhi hal-hal yang dilarang agama
Aturan Dan Adab Pergaulan Pimpinan Dan Anggota
Saling Menghormati, Menghargai, Dan
Menasihati
Penghormatan
dan penghargaan harus didasari keikhlasan semata-mata karena Allah.
Adab Pergaulan Dan Perbincangan
Orang
yang pertama mengajak bicara harus menghadap kepada yang diajak bicara, mengucapkan
kata-katanya dengan jelas dan wajar. Orang yang mendengar harus juga menghadap
orang yang mengajak bicara, diam mendengarkan pembicaraan dan memperhatikan dan
tidak memotong pembicaraan sebelum selesai
Saling Mempercayai Dan Berbaik Sangka
Suasana
ini akan melahirkan iklim kerja sama yang baik
(Q.S. Al-Hujurat: 12)
Saling Menasihati
Kaum
muslimin berkewajiban membimbing dan meluruskan kekurangan manusia karena prang
mu’min menjadi cermin saudaranya. Berilah nasihat dalam bentuk yang paling
baik.
Saling Mencintai Dan Bersaudara
Tingkat
persaudaraan terendah adalah berbaik sangka, yang tertinggi adalah mengutamakan
saudaranya di atas dirinya sendiri. Berpedoman kepada arahan Rasulullah SAW.
Caranya anatara lain dengan membudayakan salam, perkataan baik, kebersihan
hati, manis muka dan tersenyum, ziarah, bertukar hadiah, maaf memaafkan,
berbudi baik, menolak gangguan dan tipu daya setan, tidak mengumpat dan
berburuk sangka serta menjauhi sifat adu domba.
Mempererat Hubungan Antara Pemimpin Dan
Anggota
Menjaga
konumikasi yang baik anatar pemimpin dan anggotanya untuk mempermudah prosedur
musyawarah, nasihat, arahan, penerimaan informasi dan semacamnya yang berkaitan
dengan kepentingan gerakan dan tuntutannya.
Hal Pergantian Pemimpin
Pergantian
kepemimpinan dilaksanakan dengan lapang dada. Setiap anggota harus
mempersiapkan diri untuk dipilih menjadi seorang pemimpin.
Tunduk Di Bawah Hukum Allah Dan
Rasul-Nya
Ketundukan
inilah yang paling kuat dorongannya dalam menyelesaikan segala macam
perselisihan akan selesai tuntas apabila dikembalikan kepada Allah dan
Rasul-Nya ditimbang dari neraca Kitabullah dan Sunnaturrasul
Mengkaji Berbagai Harakah Dan
Mengembangkan Pengalaman
Untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan dan kegagalannya, ketetpan dan
kekeliruannya serta apa saja yang dapat diambil manfaatnya.
Sistem dan Peraturan
1.
Mekanisme kerja dan peraturan harus
berada dalam kerangka dasar-dasar Islam
2.
Seluruh sistem dan peraturan harus
dipandang sebagai sarana dan alat untuk menyusun dan mengatur kerja dan gerakan
3.
Jama’ah harus bergerak sesuai hasil
syura, ketentuan dan polesi pimpinan
4.
Terbentuk bidang gerakan yang dierlukan
di setiap kegiatan
5.
Peraturan bertujuan untuk mengelakkan
kekacauan aktivitas yang dapat mengganggu atau bahkan menghancurkan program
6.
Peraturan harus mencakup cara perbaikan
bagi setiap kelalaian dan kesalahan
7.
Menyusun peraturan dan sistem perlu
diperhitungkan keluwesannya, sehingga dapat memudahkan jama’ah bergerak meraih
keberhasilannya
Pengendalian Pertemuan-Pertemuan
1.
Pertemuan-pertemuan yang
diselenggarakan adalah bagian dari beribadah kepada Allah swt
2.
Sebaiknya setiap pertemuan dimulai
dengan berdzikir kepada Allah, memohon perlindungan kepada-Nya dari gangguan
syetan
3.
Agar pertemuan berjalan tepat waktu,
harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya
4.
Harus teliti dalam menyampaikan
informasi mengenai waktu dan tempat diadakannya pertemuan
5.
Setiap anggota majlis harus
bersungguh-sungguh menghadiri tepat pada waktunya, kecuali berhalangan
6.
Bila suatu pertemuan telah disetujui,
perlu ditentukan waktu dimulainya pertemuan, agar setiap anggota dapat mengatur
waktu dan kerjanya
7.
Perlu ditentukan agenda pertemuan
dengan menulis di papan tulis
8.
Pimpinan pertemuan harus bijak dalam
memelihara tata tertib pada waktu berlangsungnya pembahasan acara
9.
Pimpinan acara harus dapat mengarahkan
fikiran terhadap agenda pembahasan
10. Sebelum
ditutup hendaknya hasil-hasil keputusan siding dibaca ulang dan ditetapkan
waktu dan tempat pertemuan yang akan datang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar