Senin, 25 November 2019

Resume Buku Al Qiyadah Wal Jundiyah


 
Kewajiban Beramal Jama’i

Kewajiban beramal jama’I dilakukan dalam memenuhi kewajiban setiap muslim untuk berusaha mewujudkan dan menegakkan kembali Daulah Islamiyah ‘Alamiyyah, suatu negara Islam yang bersifat internasional. Di mana untuk mewujudkannya memerlukan sebuah jamaah islam yang tersusun rapi dan kuat. Hukumnnya wajib sesuai dengan Q.S Ali-‘Imran: 104. Pada ayat sebelumnya juga ditegaskan agar kita umat muslim jangan samapi tercerai-berai, yaitu Ali ‘Imran ayat 103 Allah berfirman “Dan berpeganglah kamu sekalian dengan tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai”

Jamaah Harus Memiliki Manhaj Untuk Mencapai Tujuannya
Untuk mencapai tujuannya harus mempunyai manhaj yang jelas dan bergerak menurut manhaj tersebut. Jama’ah harus mempunyai pemimpin. Pemimpin (Al-Qiyadah) adalah yang menentukan tujuan, tempat berkumpulnya segala macam informasi. Pemimpin bertugas memikirkan dan mengkaji setiap masalah yang dihadapi.

Pimpinan
Pimpianan dalam satu jama’ah, ibarat kepala bagi tubuh yang menentukan seluruh tujuan dan disini pula tempat berkumpulnya segala macama informasi. Pimpinan harus dihormati dan ditaati. Satu jama’ah tidak akan bernilai jika pemimpinnya tidak berwibawa dan tidak ditaati oleh anggotanya dalam persoalan yang ma’ruf, bukan dalam persoalan yang mungkar atau ma’shiyat. Kita harus berhati-hati dalam memilih calon pemimpin jama’ah. Pimpinan dalama jama’ah adalah yang bertanggung jawab dan amanahnya dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT di hari kiamat nanti.

Keanggotaan
Pembentukan dan persiapan anggota dilakukan secara berangsur-angsur (tajarrud), melalui tahap pengenalan (ta’rif), pembentukan (takwin) dan pelaksanaan (tanfidz). Ciri-ciri seorang muslim yang dipersiapkan sebagai anggota jama’ah atau prajurit (Al-Jundi) yaitu memiliki muwasshofat tarbiyah; aqidahnya lurus, ibadahnya benar, berakhlak mulia, berfiikiran cerdas, bijak, berbadan sehat dan kuat serta berguna bagi manusia, mampu bergerak dan berjuang, berdisiplin dalam segala hal, menjaga waktunya, bermujahadatunnafs dan memiliki faktor-faktor asasi sebagai pejuang Muslim.

Amanah dan tanggung jawab pemimpin

Allah akan meminta pertanggungjawaban setiap pemimpin tentang kepemimpinannya dan semua akan dinilai (terhisab). Semakin bertambah orang yang dipimpinnya, semakin bertambah pula beban yang dipikulnya, dan setiap bertambah keluasan medan dan gelanggang geraknya, semakin bertambah pula manah yang berada di pundaknya.
Beratnya tanggung jawab pemimpin dikarenakan :
1.      Berkembangnya gelanggang pergerakan dan bertambahnya cabang jama’ah
2.      Besarnya tujuan dan cita-cita yang akan dicapai
3.      Semakin banyaknya jumlah anggota jama’ah
4.      Pemimpin bertanggungjawab meberi arahan kepada anggota untuk menjalankan langkah-langkah gerakan dan mencapai hasil di bidang dakwah
5.      Produktivitas yang dihasilakn atas usaha jamaah besar pula
6.      Semakin kompleksnya persoalan dunia islam dan saling berkait serta perlu ditangani dengan cepat.
7.      Seluruh ummat islam yang berjuang menaruh harapan dan meletakkan cita-cita kepadanya
8.      Panjangnya jalan dakwah serta banyaknya rintangan dan liku-likunya.
9.      Hebatnya tantangan yang dihadapi harakah islamiyah
10.  Perbedaan karakter tahap dakwah yang sedang dilaluinya.

Hal-Hal Yang Membantu Terlaksananya Tugas Pimpinan

1.      Ikhlas karena Allah semata serta selalu berkata benar dan jujur kepadanya
2.      Peka terhadap pengawasan dan penjagaan Allah yang terus menerus terhadap seluruh waktu dan amal usahanya.
3.      Memohon pertolongan dan perlindungan Allah dalam seluruh keadaan dan aktivitasnya.
4.      Memiliki rasa tanggung jawab besar yang dapat mendorongnya untuk selalu menjaga diri dalam memgang amanah
5.      Memberikan perhatian yang cukup kepada masalah pendidikan (tarbiyah),menyiapkan kader dan calon pengganti,
6.      Terjalinnnya rasa kasih sayang dan ukhuwwah yang tulus di kalangan anggota jamaah, khususnya antara anggota dan pimpinan
7.      Benar-benar merencanakan program yang tepat, menentukan tujuan, tahapan, cara, sarana, persiapan-persiapan yang sesuai dengan kemampuan.
8.      Para pemimpin pada tingkat cabang atau derah dan setiap anggota jamaah harus merasakan bagaimana beratnya amanah dan tanggung jawab pimpinan pusat dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
9.      Sungguh-sungguh menyalakan cita-cita, mengukuhkan tekad dan membangkitkan harapan di kalangan anggota jamaah

Akhlak Dan Sifat-Sifat Yang Harus Dimiliki Pemimpin
Karena pemimpin da’wah kita adalaha Rasulullah SAW, maka setiap pemimpin jama’ah harus menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan tertingginya.
1.      Senantiasa mengharapkan akhirat dengan ikhlas karena Allah semata
2.      Berdaya ingat kuat, bijak, cerdas, berpengalaman luas, berpandangan jauh dan tajam, berwawasan luas, mampu menganalisis berbagai persoalan sari segala sisi dan dan tepat dan cepat menrapkan hasil analisanya dengan baik.
3.      Berperangai penyantun, kasih saying, lemah lembut, dan ramah. (QS Ali-Imran:159)
4.      Bersahabat
5.      Berani dan sportif, tidak pengecut dan membabi buta.
6.      Shidiq (benar dalam berkata, sikap, dan perbuatan)
7.      Tawadhdhu (merendahkan diri dan tidak membanggakan diri kepada manusia) (QS. Assyu’ara:215)
8.      Memaafkan, menahan amarah dan berlaku ihsan (QS Ali Imran:134)
9.      Menepati jannji dan sumpah setia (QS Al-Ahzab :23-24)s
10.  Sabar (QS Al-Baqarah : 153)
11.  Iffah dan kiram (kesucian jiwa dan tidak mudah tunduk kepada hawa nafsu dan kecenderungan yang mengotori jiwa) (QS Al-Hasyr : 9)
12.  Wara’ dan zuhud
13.  Adil dan jujur
14.  Tidak mengungkit-ungkit dan menyombongkan diri
15.  Memelihara hal-hal yang dimuliakan Allah (QS. Al Hajj : 30)
16.  Berlapang dada dan tidak melayani pengumpat dan pengadu domba
17.  Tekad bulat, tawakkal dan yakin (QS At-Thalaq :3)
18.  Sederhana dalam segala hal
19.  Bertahan dalam kebenaran dengan teguh dan pantang mundur
20.  Menjauhi sifat pesimistis dan over estimasi

Tabi’at Gerakan Dan Medan
Hal-hal yang perlu diperhatikan seorang pemimpin dalam hal ini yaitu :
1.      Harus beriltizam dengan tujuan berdirinya jamaah
2.      Memelihara keuniversalan tujuan dan medan gerakan dengan seluruh konsekuensinya
3.      Perlu menjaga tabiat tahapan dakwah islamiyah dengan segala tuntutannya
4.      Kewajiban memberikan perhatian serius terhadap pendidikan (tarbiyah) di setiap peringkat
5.      Memperhatikan seluruh aktivitas politik
6.      Harus mengawasi sikap jamaah dalam jamaaa-jamaah lainnya
7.      Tahap perjuangan lebih ditekankan kepada bentuk jihad dan menegakkan hukum Allah di seluruh aspek kehidupan.
8.      Mempersiapkan seluruh masyarakat untuk menjadi asas kuat bagi tegaknya hukum dan pemerintahan islam yang mantap dan utuh
9.      Wanita muslimah dapat memainkan peranan penting dalam amal islamy
10.  Memperhatikan generasi muda dengan mendidik kepribadin islamnya.
11.  Sungguh-sungguh dalam mewariskan dakwah kepada generasi mendatang
12.  Gerakan dakwah meliputi berbagai negara, bangsa dan warna kulit.
13.  Dana adalah urat nadi amal islamy
14.  Memanfaatkan sebaik-baiknya pengalaman dan gerakan dan realitas keragaman aktivitas islami.

Beberapa Petunjuk Dalam Bergerak
Dengan beberapa petunjuk ini diharapkan seorang pimpinan dapat menjalankan roda gerakan kea rah yang lebih baik dan melindunginya dari kegagalan atau kerusakan di tengah jalan.
1.      Memberi perhatian menyeluruh
2.      Memiliki kepercayaan kuat terhadap tugas-tugasnya
3.      Perlu program kerja lengkap
4.      Tepat dalam memilih petugas
5.      Pemimpin mengatur segala waktu dan urusan seefektif mungkin
6.      Selalu sadar dan tanggap
7.      Sekatan dan tekad yang kuat
8.      Perhatian kepada usaha yang sangat diperlukan
9.      Menghindari memberikan satu pendapat saja
10.  Menjauhkan jamaah dari permusuhan golongan
11.  Senantiasa mengingatkan anggota Muraqabah Allah
12.  Harus percaya akan ketinggian moral anggota yang betugas
13.  Tidak boleh membatasi aktivitas semata-mata untuk masa yang sekarang
14.  Meningkatkan cara kerja
15.  Bertanggung jawab menilai dan mengevaluasi amal dan hasil setiap saat
16.  Tidak boleh membangga-banggakan kemampuan
17.  Konsentrasi pada seluruh aspek tugas
18.  Perlu kelayakan untuk memudahkan dalam menghadapi situasi kritis
19.  Perlu adanya keutuhan, kekompakan, serta kepercayaan dalam jama’ah
20.  Menjauhkan konflik dengan orang lain
21.  Memelihara semangat dan mengontrolnya
22.  Melindungi jamaah dari munculnya aliran pemikiran yang bertentangan dengan khitanah jamaah
23.  Tidak memandang suku bangsa
24.  Menyelesaikan pemasalahan dengan tenang dan bijak
25.  Dapat menyerahkan kepemimpinan kepada orang yang dirasa lebih layak

Beberapa Petunjuk Pergaulan Antara Pemimpin Dan Anggota :
1.      Pemimpin harus pandai memilih orang yang layak dalam memegang jabatan dan menyelesaikan persoalan tertentu
2.      Tidak pesimis dan buruk sangka
3.      Bergaul dekat dengan para anggota
4.      Memperbaiki pembagian tugas dan spesialisasi
5.      Memudahkan, mengatur dan menetukan jalur komunikasi
6.      Meningkatkan posisi kepemimpinan dan melatih anggota sesuai bidangnya masing-masing
7.      Memeberi kebebasan menentukan cara dan sarana pimpinan tingkat cabang dalam melaksanakan tugas
8.      Membangkitkan semangat kerja sama
9.      Membiasakan bermusyawarah dengan para partnernya
10.  Menentukan keputusan dan perintah yang hendak dilaksanakan
11.  Adanya pertemuan rutin degan petugas terkait
12.  Memerhatikan setiap rangkaian komunikasi
13.  Mengkaji setiap permasalahan yang muncul
14.  Waspada dalam bertindak
15.  Memperhatikan setiap pengemban amanah, menegur bila melakukan kesalahan
16.  Mendorong dan meningkatkan semangat
17.  Bekerja semata-mata karena Allah
18.  Memiliki pengetahuan lengkap tentang gerakan
19.  Meminta pandangan anggota untuk kelancaran gerakan dakwah
20.  Menguasai bidang untuk dapat mengemban amanah di dalamnya
21.  Sabar dalam perjalanan dakwah
22.  Pemimpin meningkatkan moral anggotanya jika terjadi peristiwa yang menyakitkan atau kekalahan

Tambahan:
1.      Memperhatikan kelurusan, keaslian, dan kemantapan jalan da’wah, dan menjauhi segala bentuk penyimpangan
2.      Perlu memadukan antara generasi pertama dan generasi penerus
3.      Waspada terhadap musuh
4.      Memelihara tabi’at gerakan da’wah
5.      Berhati-hati dalam mengeluarkan keputusan

Keanggotaan Dan Tuntunannya

Persyaratan Pokok Seorang Aktivis :
1.      Memahami benar arti komitmennya kepada Islam
2.      Mengenal karakter tahapan dakwah yang sedang dijalaninya dengan segala tuntunannya
3.      Meyakini seyakin-yakinnya kembali kepada kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW
4.      Yakin akan kewajiban bergerak membangkitkan iman di dalam jiwa manusia
5.      Seorang muslim harus mengetahui sejelas-jelasnya bahwa amal usaha menegakkan Daulah Islamiyah adalah kewajiban setiap muslim
6.      Mengetahui bahwa kewajiban ini tidak mungkin terlaksana dan tercapai hanya dengan usaha perseorangan atau sendiri-sendiri
7.      Amal jama’I merupakan persoalan yang wajib ditunaikan
8.      Menyadari perlunya memilih jamaah yang akan dimasukinya
9.      Sebelum memilih suatu jamaah, harus meneliti sifat-sifat asasi jamaah tersebut
10.  Setiap muslim harus mengetahui bahwa dasar islam adalah kesatuan kata dan shaff
11.  Memilih jamaah dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan
12.  Harus mengetahui bahwa amal jamai memiliki syarat dan keiltizhaman yang harus diketahui
13.  Dasar amalan semata-mata karena Allah SWT
14.  Setiap anggota jamaah harus menyadari akan kebaikan yang tak ternilai dengan penggabungannya di dalam angktatan yang memperjuangkan Islam secara benar
15.  Setiap muslim harus mengetahui bahwa persoalan terpenting di jalan dakwah ialah kesadaran terhadap pengawasan Allah SWT

Beberapa Keharusan dan Prilaku Anggota yang Harus Ditegakkan :
1.      Seorang Muslim harus berusaha menjadi seorang Mu’min yang teguh dan yakin terhadap ‘Amal Jama’i dengan segala tuntutannya (Q.S. Al-Hajj: 77-78)
2.      Muslim harus mengetahui secara mendalam segala ketentuan jama’ah
3.      Anggota jama’ah harus melengkapi diri dengan berbagai bidang kemampuan
4.      Berniat ikhlas karena Allah semata dan terhindar dari penyakit-penyakit bathin
5.      Harus mengetahui bahwa keiltizhamannya dengan arahan dan sistem jamaah adalah persoalan asasi
6.      Harus mengetahui bahwa keiltizhamannya dengan pemahaman islam yang benar dan menyeluruh, dan jauh dari penyimpangan
7.      Harus mengetahui bahwa keiltizhamannya untuk menengakkan kembali Daulah Islamiyyah
8.      Anggota jama’ah harus menjadi pelindung terpercaya terhadap tujuan jama’ah
9.      Anggota jama’ah harus berani menempatkan dirinya di barisan jihad fi sabilillah (Q.S. At-Taubah: 111)
10.  Mengetahui martabat jihad
11.  Melatih diri agar mudah berkorban di jalan Allah  (Q.S. At-Taubah: 120-121)
12.  Menyadari untuk selalu tegak, bertahan dan meingkatkan ketabhan di jalan da’wah
13.  Memperteguh diri dengan kesabaran dan kerelaan menanggung segala ujian
14.  Mengikhlaskan ketaatan dan kesetiaannya untuk da’wah
15.  Anggota jama’ah berkewajiban menanam dan mempersubur benih cinta mencintai di kalangan sesama anggota serta memperkuat persaudaraan karena Allah
16.  Anggota jama’ah harus membiasakan diri melaksanakan setiap perintah pimpinan jama’ah
17.  Seorang anggota jama’ah harus benar-benar memberikan kepercayaan penuh pada pimpinan jama’ah
18.  Melahirkan sikap menerima kebaikan dan menolak kejahatab
19.  Mengutamakan amal dan kesungguhan, menghindari perdebatan, pertengkaran dan saling caci maki.
20.  Menjauhi cara yang jahat atau negative
21.  Membentengi jama’ah dari segla macam pancingan dan propaganda musuh
22.  Menjauhi segala tindakan yang mempersulit di jalan da’wah
23.  Beriltizam dengan sikap adil, dan sederhana
24.  Mempergiat mekanisme saling wasiat-mewasiati, dan saling nasihat-menasihati
25.  Berpegang pada semboyan “perbaiki diri dan seru orang lain kepada kebaikan”
26.  Memperbaiki hubungan dan komunikasi dengan sesame aktivis da’wah
27.  Mampu menjaga waktu, disiplin
28.  Memikirkan persoalan rumah tangga dan keluarganya
29.  Berfikir ke depan
30.  Tidak merasa pesimis dan putus asa (Q.S. Ali ‘Imran: 139-142)
31.  Menghiasi diri dengan akhlaq islami dan menjauhi hal-hal yang dilarang agama


Aturan Dan Adab Pergaulan Pimpinan Dan Anggota

Saling Menghormati, Menghargai, Dan Menasihati
Penghormatan dan penghargaan harus didasari keikhlasan semata-mata karena Allah.
Adab Pergaulan Dan Perbincangan
Orang yang pertama mengajak bicara harus menghadap kepada yang diajak bicara, mengucapkan kata-katanya dengan jelas dan wajar. Orang yang mendengar harus juga menghadap orang yang mengajak bicara, diam mendengarkan pembicaraan dan memperhatikan dan tidak memotong pembicaraan sebelum selesai
Saling Mempercayai Dan Berbaik Sangka
Suasana ini akan melahirkan iklim kerja sama yang baik  (Q.S. Al-Hujurat: 12)
Saling Menasihati
Kaum muslimin berkewajiban membimbing dan meluruskan kekurangan manusia karena prang mu’min menjadi cermin saudaranya. Berilah nasihat dalam bentuk yang paling baik.
Saling Mencintai Dan Bersaudara
Tingkat persaudaraan terendah adalah berbaik sangka, yang tertinggi adalah mengutamakan saudaranya di atas dirinya sendiri. Berpedoman kepada arahan Rasulullah SAW. Caranya anatara lain dengan membudayakan salam, perkataan baik, kebersihan hati, manis muka dan tersenyum, ziarah, bertukar hadiah, maaf memaafkan, berbudi baik, menolak gangguan dan tipu daya setan, tidak mengumpat dan berburuk sangka serta menjauhi sifat adu domba.
Mempererat Hubungan Antara Pemimpin Dan Anggota
Menjaga konumikasi yang baik anatar pemimpin dan anggotanya untuk mempermudah prosedur musyawarah, nasihat, arahan, penerimaan informasi dan semacamnya yang berkaitan dengan kepentingan gerakan dan tuntutannya.
Hal Pergantian Pemimpin
            Pergantian kepemimpinan dilaksanakan dengan lapang dada. Setiap anggota harus mempersiapkan diri untuk dipilih menjadi seorang pemimpin.
Tunduk Di Bawah Hukum Allah Dan Rasul-Nya
Ketundukan inilah yang paling kuat dorongannya dalam menyelesaikan segala macam perselisihan akan selesai tuntas apabila dikembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya ditimbang dari neraca Kitabullah dan Sunnaturrasul
Mengkaji Berbagai Harakah Dan Mengembangkan Pengalaman
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan kegagalannya, ketetpan dan kekeliruannya serta apa saja yang dapat diambil manfaatnya.

Sistem dan Peraturan

1.      Mekanisme kerja dan peraturan harus berada dalam kerangka dasar-dasar Islam
2.      Seluruh sistem dan peraturan harus dipandang sebagai sarana dan alat untuk menyusun dan mengatur kerja dan gerakan
3.      Jama’ah harus bergerak sesuai hasil syura, ketentuan dan polesi pimpinan
4.      Terbentuk bidang gerakan yang dierlukan di setiap kegiatan
5.      Peraturan bertujuan untuk mengelakkan kekacauan aktivitas yang dapat mengganggu atau bahkan menghancurkan program
6.      Peraturan harus mencakup cara perbaikan bagi setiap kelalaian dan kesalahan
7.      Menyusun peraturan dan sistem perlu diperhitungkan keluwesannya, sehingga dapat memudahkan jama’ah bergerak meraih keberhasilannya

Pengendalian Pertemuan-Pertemuan

1.      Pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan adalah bagian dari beribadah kepada Allah swt
2.      Sebaiknya setiap pertemuan dimulai dengan berdzikir kepada Allah, memohon perlindungan kepada-Nya dari gangguan syetan
3.      Agar pertemuan berjalan tepat waktu, harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya
4.      Harus teliti dalam menyampaikan informasi mengenai waktu dan tempat diadakannya pertemuan
5.      Setiap anggota majlis harus bersungguh-sungguh menghadiri tepat pada waktunya, kecuali berhalangan
6.      Bila suatu pertemuan telah disetujui, perlu ditentukan waktu dimulainya pertemuan, agar setiap anggota dapat mengatur waktu dan kerjanya
7.      Perlu ditentukan agenda pertemuan dengan menulis di papan tulis
8.      Pimpinan pertemuan harus bijak dalam memelihara tata tertib pada waktu berlangsungnya pembahasan acara
9.      Pimpinan acara harus dapat mengarahkan fikiran terhadap agenda pembahasan
10.  Sebelum ditutup hendaknya hasil-hasil keputusan siding dibaca ulang dan ditetapkan waktu dan tempat pertemuan yang akan datang